LUWU, Aksaranews.id — Salah satu program yang terus didorong agar berjalan lancar maju dan berkembang yakni pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa merupakan salah satu upaya untuk memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi yang ada.
BUMDes Harapan kita merupakan suatu lembaga ekonomi yang dibangun atas inisiatif masyarakat dan menganut asas mandiri dengan modal usaha yang bersumber dari masyarakat.
Keberadaan BUMDes bertujuan sebagai wadah untuk mensejahterakan masyarakat dengan berbagai usaha yang dijalankan sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing desa.
Kepada Wartawan, ketua kelompok Harapan kita, Palimpin saat ditemui di dusun Makalua Desa Kadundung Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, Minggu (12/9/2021) siang. Dengan penuh perhatian agar mampu menumbuh-kembangkan perekonomian rakyat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat dalam upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga dapat segera terwujud.
Kini masyarakat mulai tersenyum, dengan hadirnya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Harapan Kita di Desa Kadundung, Meski baru berjalan tiga bulan, Bumdes yang diketuai oleh Palimpin, tersebut memberikan pekerjaan kepada 30 warga desa.
Dengan bantuan alat dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019 lalu, Warga Desa berhasil menambang emas tanpa menggunakan cairan berbahaya jenis merkuri.
“Kita sudah menerima alatnya sejak 2019 lalu, namun baru tiga bulan ini berjalan normal. Kita upayakan ini berjalan karena jika tidak, alat diminta untuk dikembalikan ke kementrian. Padahal, alat ini langka, cuman satu-satunya di Sulsel,” kata Palimpin.
Berjalannya aktifitas pertambangan setelah melalui proses kontrol yang panjang dari pihak terkait, menjadi angin segar bagi warga kadundung. Maklum, hampir dua tahun terakhir ini ekonomi terjun bebas karena pandemi.
Arif, pekerja di Tambang Emas Bumdes Harapan Kita, mengungkapkan kebahagiaanya. Tiga bulan terakhir, ia dan rekannya mulai mendapatkan upah bulanan hingga mencapai dua juta rupiah perbulan,” katanya.
Pekerjaan dimulai pada pukul 08.00, dan berakhir pada pukul 17.00. Pekerja dibagi beberapa shift, dan beberapa lokasi sesuai keterampilan mereka masing masing, semoga usaha rakyat, kedepannya berjalan lancar, dia menambahkan, selain tambang rakyat, juga bangun pariwisata dan pengelolaan WiFi untuk keperluan masyarakat,” tutup Palimpin. (**).
Komentar