BELOPA, Aksaranews.id -LPG (liquefied petroleum gas) subsidi jenis 3 kilogram di Kabupaten Luwu, mulai langka dan dijual mahal hingga Rp30 ribu per tabung.
Kelangkaan terjadi di beberapa daerah, seperti Belopa, Bua dan daerah lainnya. Harga jual di tingkat eceran mencari Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per tabung.
Kelangkaan dan mahalnya gas subsidi di Luwu diperkirakan adanya oknum yang menimbun serta bermain antara pangkalan dan pengecer.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu, Rahman Mandaria, kepada Wartawan, tidak menampik terjadinya kelangkaan dan harga gas subsidi mahal.
“Tim kami sudah turun memantau, ini rutin kami lakukan. Jika benar ada oknum pangkalan yang bermain curang, kami akan sanksi, bisa saja pencabutan izin pangkalan bahkan izin agennya,” ujarnya.
Mantan Kepala BPBD Luwu ini, menjelaskan, setiap pangkalan wajib melayani konsumen gas subsidi yang berhak menggunakan dengan jumlah terbatas.
“Artinya, satu keluarga cukup diberi satu tabung atau dua tabung sekali beli. Ini untuk menghindari ada oknum yang menampung kemudian menjualnya kembali dengan harga tinggi. Jika ada pangkalan yang menjual dalam jumlah besar ke satu orang silahkan laporkan ke Dinas Perdagangan,” serunya.
Hasil temuan sementara menurut Rahman Mandaria, kelangkaan gas subsidi di Luwu dikarenakan adanya masa libur tanggal merah di bulan Mei dan Juli.
“Jelang lebaran pasti ada kelangkaan karena libur hari Kamis dan Minggu. Tabung pasti tidak masuk di dua hari ini. Olehnya itu, hari ini kami akan menyurat ke Pertamina, hari Kamis okelah libur karena hari lebaran namun hari Senin, pasokan gas harus tetap masuk,” ujarnya.
Data dari Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu, dalam dua hari libur, pasokan gas subsidi untuk Luwu berkurang 11.200 tabung. “Jumlah ini tentu cukup besar, olehnya itu, sekali lagi kami sampaikan, hari Minggu pekan ini, Pertamina wajib salurkan gas ke agen untuk selanjutnya ke pangkalan,” tegas Mandaria.(*)