Aksaranews.id, Luwu – Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dengan sigap merespon bencana banjir yang melanda beberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan. Bencana ini terutama di Kabupaten Luwu, Sidrap, dan Wajo mengakibatkan dampak yang signifikan sehingga menjadi fokus untuk dilakukan penanganan bencana khususnya dalam hal pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang terdampak bencana Banjir dan Tanah Longsor tersebut.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, Dr. Sumarjaya, SKM, MM, MFP, CFA, melalui Supatmi, SKM, MM, beserta Tim yang di utus langsung ke Lapangan mengatakan, disaat bersamaan status tanggap darurat telah dkeluarkan oleh Pemrov Sulawesi Selatan maka disaat itu pula Kemenkes RI langsung merespon dan ikut andil dalam membantu pelayanan kesehatan pasca banjir yang terjadi di beberapa Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan.
“Sesuai arahan Kepala Pusat Krisis Kesehatan, maka Kami bertekad untuk memberikan bantuan secepat mungkin kepada masyarakat yang terdampak bencana ini, Tim kami sudah dilapangan sejak ditetapkannya status tanggap bencana dan siap bekerja keras untuk memastikan bahwa layanan kesehatan tersedia bagi mereka yang membutuhkan.”
Lanjut Ibu Patmi nama Panggilan “Satgas Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, ditambah dengan Tim TCK-EMT Regional PKK Sulawesi Selatan, sejak tanggal 4 Mei 2024 langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya setelah dilakukan rapat dengan melihat data dan perkembangan daerah terdampak yang segera membutuhkan bantuan, maka diputuskan untuk membagi tim dan langsung bekerja dilokasi bencana yaitu di Kabupaten Luwu, Sidrap dan Wajo, Namun tetap memantau dan berkoordinasi setiap waktu dengan beberapa daerah yang juga terdampak melalui Dinas Kesehatan Masing-masing, dan ini berjalan secara Intens.
Respons cepat dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI dengan pengiriman tim Tenaga Cadangan Kesehatan dan Emergency Medical Team (TCK-EMT) PPK Regional Sulawesi Selatan serta pelibatan dan mobilisasi tenaga Kesehatan pada Dinas Kesehatan Daerah masing-masing merupakan salah satu langkah yang bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang diperlukan kepada penduduk yang terdampak dan memastikan bahwa kebutuhan kesehatan masyarakat terpenuhi dalam situasi darurat ini, misalnya Pembukaan Posko Pelayanan Kesehatan di Dusun Pujo, dan Desa Bulu Cenrana, Kabupateb Sidrap, dimana diketahui dengan ketinggian air mencapai ±70 cm, mengakibatkan sebanyak 341 Kepala Keluarga (KK) terdampak langsung oleh Banjir , dan Dusun Pujo sebanyak 235 Kepala Keluarga (KK), dan tercatat sebanyak 124 orang warga yang telah melakukan pelayanan Kesehatan di Posko Kesehatan yang telah disediakan oleh Pusat Krisis Kesehatan dan Regional TCK-EMT PKK Regional Makassar dan bekerjasama Dinas Kesehatan setempat, dengan diagnosa penyakit seperti Hipertensi, Dyspepsia, Dermatitis, Chepalgyia.
“Tim juga sebelumnya sudah melakukan koordinasi dan membangun kerjasama dengan Fasilitas pelayanan Kesehatan setempat seperti Puskesmas dan Rumah Sakit, jika tiba-tiba ada ada korban yang membutuhkan Tindakan intensif atau yang membutuhkan rujukan lebih lanjut di Kabupaten Sidrap,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk di Kabupaten Luwu yang menjadi wilayah yang terdampak paling besar dari bencana banjir dan tanah longsor ini dilaporkan sampai saat ini masih terus dilakukan evakuasi dan Tindakan pelayanan Kesehatan serta Tindakan bantuan lainnya bagi Masyarakat yang terdampak dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait baik dari Provinsi maupun Kabupaten.
Terkhusus pelayanan Kesehatan, Satgas Tim dari Pusat Krisis Kesehatan, TCK-EMT PKK Regional Makassar dan Tim Emergency Medical Tim setempat, Bersama dengan pemerintah provinsi dan daerah melakukan Kerjasama dengan membentuk Health Emergency Operation Center (HEOC) yang dikomandoi oleh Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes RI, dengan berupaya mengakifkan Sub Kluster Kesehatan untuk mengkoordinasikan upaya-upaya kesehatan dalam situasi darurat bencana, serta sebagai cara dalam memberikan tanggapan kesehatan yang komprehensif dan efektif selama periode darurat dan pemulihan pasca-bencana.
Tercatat di Posko HEOC sampai saat siang ini tanggal 7 Mei 2024 jumlah Korban yang telah tertangani dan mendapatkan pelayanan Kesehatan di Posko Induk Pelayanan Kesehatan, dan 11 Pos Kesehatan lainnya yang terintegrasi dengan Dinas Kesehatan Kab.Luwu, berjumlah 572 Orang, yang terdiri dari 10 penyakit terbanyak seperti Dermatits sebanyak 162 Orang, Ispa sebanyak 101 Orang, Chepalgia 66 Orang, Febris 55 Orang, Hipertensi 39 Orang, Myalgia 89 Orang, Gastritis 18 Orang, Diare 6 Orang, Luka Vulnus 13 orang, Kongjuktivits 3 Orang, sementara jumlah pasien korban yang dirujuk dari Pos Pelayanan Kesehatan sebanyak 31 Orang dan sedang mendapatkan perawatan di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
“Mengingat karena situasi teman-teman di Posko HEOC sampai saat ini lagi aktif bekerja dan melakukan pelayanan maka sementara hanya ini yang bisa kami infokan, yang jelas bahwa Update info terus kami lakukan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait. Begitupula dengan di Kabupaten Wajo tepatnya di Jalan Tenrisau, Siwa Kecamatan Pitumpanua, Satgas dan Tim TCK-EMT PKK Regional Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat telah mendirikan tenda atau pos untuk melakukan pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak dan saat ini juga masih dalam melayani Masyarakat atau korban, sehingga info jumlah korban yang telah terlayani untuk bidang Kesehatan, hari ini kami akan menginfokan,” Ujar Supatmi.
Ditempat terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yang juga menjabat sebagai Penanggung Jawab PKK Regional Makassar Dr. H.Muhammadong, SKM, M.Kes, menambahkan bahwa telah bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memberikan bantuan segera kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kami akan terus memantau situasi serta memberikan dukungan yang diperlukan serta Bersama-sama, kita berjuang untuk mengatasi dampak bencana ini dan memulihkan kehidupan masyarakat yang terkena dampak,” kepada Wartawan.
Sementara itu Pj.Bupati Kabupaten Luwu Drs. H. Muh. Saleh, M.Si, secara langsung mengapresiasi Kepada Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes RI, atas kerja keras dan keterlibatan aktif pusat krisis dalam upaya penanganan bencana. Pj. Bupati menggarisbawahi kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat krisis dalam menyediakan bantuan medis yang dibutuhkan secara cepat dan efisien, serta koordinasi yang efektif untuk memastikan respon darurat yang tepat waktu bagi masyarakat terdampak.
“Kesediaan pusat krisis untuk menyediakan sumber daya dan dukungan tak ternilai harganya, harapannya agar kerja sama ini dapat diperkuat dan berlanjut di masa depan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga,” kunci Muh. Saleh, Selasa, (7/5).